Jakarta tuh kayak kota yang nggak pernah tidur — bising, macet, tapi selalu punya kejutan, terutama buat urusan makanan. Banyak banget yang ngira kuliner di Jakarta itu cuma muter di situ-situ aja: soto Betawi, kerak telor, atau nasi uduk. Padahal, kalau lo mau sedikit “nyasar” ke gang sempit, atau nongkrong di tempat yang papan namanya udah pudar, lo bisa nemuin hidden gem yang bahkan belum sempet disentuh influencer TikTok. Kuliner Jakarta.
Nah, kali ini gue mau bocorin 5 hidden gem kuliner Jakarta yang vibe-nya old but gold. Ini bukan tempat fancy yang punya plating Instagrammable, tapi rasa dan auranya bikin lo pengen balik lagi. Yuk, kita mulai petualangan rasa ini
5 Hidden Gem Kuliner Jakarta
1. Warung Sate Shinta – Sate Kambing Legendaris di Gang Sempit
Kalau lo kira sate kambing paling enak cuma yang di pinggir jalan besar, berarti lo belum pernah nyasar ke Warung Sate Shinta di daerah Matraman. Tempatnya literally di gang kecil, bahkan kalau dua motor papasan aja udah ribet. Tapi justru itu yang bikin tempat ini berasa “khusus buat yang tau aja”.
Begitu lo duduk di bangku kayu kecilnya, aroma sate yang dibakar di atas arang langsung nyengat — dalam arti positif. Potongan kambingnya empuk, lemaknya pas, dan bumbunya bukan bumbu kacang standar. Mereka punya resep turun-temurun, dengan tambahan rempah yang bikin rasanya nendang banget. Kuliner Jakarta.
Yang paling menarik, sang pemiliknya, Pak Wawan, udah jualan di situ sejak tahun 1980-an. Dia masih bakar satenya sendiri, sambil nyapa pembeli satu-satu kayak lagi ketemu saudara jauh. Sate Shinta ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal pengalaman makan yang down to earth.
💡 Menu andalan: Sate kambing bumbu kecap + lontong, dan sop kambing kuah bening.
🕓 Jam buka: 17.00–23.00 (dateng sebelum jam 8 malam kalau nggak mau keabisan).
📍 Lokasi: Gang kecil belakang Pasar Palmeriam, Matraman.
2. Bakmi Aloi Asli – Surga Pecinta Bakmi Non-Mainstream
Next stop, kita ke kawasan Grogol. Di antara deretan ruko yang udah kelihatan lelah, ada satu kedai kecil yang selalu penuh: Bakmi Aloi Asli. Jangan salah, ini bukan franchise besar yang logonya di mana-mana. Yang ini versi “og-nya” alias yang paling original.
Begitu lo duduk, lo bakal langsung disodorin mangkuk besar isi bakmi dengan topping ayam cincang, babi panggang, atau jamur. Tekstur mie-nya firm tapi nggak keras, bumbunya gurih tapi nggak bikin eneg. Dan satu hal yang bikin beda: kuah kaldunya bening tapi deep banget rasanya. Kuliner Jakarta.
Banyak pelanggan yang bilang, makan di sini kayak nostalgia ke era 90-an. Musiknya masih pakai radio jadul, kipas anginnya muter lambat, tapi vibe-nya hangat. Lo bisa liat bapak-bapak loyal pelanggan lama duduk sambil ngobrol santai, sementara anak muda sibuk motret mangkuknya biar bisa upload di IG Story.
💡 Menu wajib: Bakmi babi panggang + pangsit goreng homemade.
🕓 Jam buka: 08.00–16.00.
📍 Lokasi: Jalan Prof. Dr. Latumenten No. 17, Grogol.
3. Kedai Tjikini – Nostalgia Tempo Dulu di Tengah Kota
Nah, buat lo yang suka suasana retro, Kedai Tjikini adalah hidden gem yang wajib banget dikunjungin. Dari luar, bangunannya kayak rumah tua era kolonial dengan jendela kayu besar. Begitu masuk, suasananya langsung berubah — lampu redup, musik jazz lawas, dan aroma kopi tubruk yang semerbak.
Tempat ini bukan sekadar tempat makan, tapi juga pengalaman. Menu-menunya kombinasi klasik dan modern: ada nasi goreng pete yang smokey banget, kue cubit pandan, sampai es kopi susu khas mereka yang creamy tapi nggak kemanisan.
Yang bikin seru, pemiliknya ternyata kolektor barang vintage. Jadi di dalamnya lo bakal nemuin mesin ketik tua, radio lawas, sampai kursi bioskop jadul. Makan di sini tuh berasa kayak lagi ngopi di timeline masa lalu.
💡 Menu andalan: Nasi goreng pete + kopi tubruk, atau coba kue cubit setengah matang kalau lagi santai.
🕓 Jam buka: 10.00–22.00.
📍 Lokasi: Jalan Cikini Raya No. 25, Menteng.
4. Rumah Makan Lesehan Bu Tati – Seafood Fresh dengan Harga Waras
Hidden gem berikutnya datang dari kawasan Bendungan Hilir. Di balik deretan gedung tinggi dan karyawan kantoran yang sibuk, ada satu tempat makan sederhana bernama Rumah Makan Lesehan Bu Tati.
Dari luar, nggak ada yang istimewa. Tapi coba dateng pas jam makan siang — tempatnya langsung penuh. Orang-orang datang bukan karena fancy vibes, tapi karena seafood-nya gila segar dan bumbunya nempel sampai ke tulang.
Menu yang paling terkenal di sini adalah kepiting saus Padang. Pedasnya dapet, tapi masih balance sama gurihnya saus. Cumi bakar madunya juga wajib dicoba, teksturnya lembut tapi masih punya sedikit char yang bikin nagih.
Bu Tati sendiri masih turun tangan di dapur. Katanya, rahasia rasanya ada di sambal bawang yang selalu baru dibuat setiap pagi. Jadi nggak ada tuh istilah “sambal sisa kemarin”.
💡 Menu andalan: Kepiting saus Padang, cumi bakar madu, dan kangkung belacan.
🕓 Jam buka: 11.00–22.00.
📍 Lokasi: Belakang gedung Kementerian PUPR, Bendungan Hilir.
5. Kedai Kopi Es Tak Kie – Hidden Gem Sejak Tahun 1927
Kalau ngomongin hidden gem kuliner Jakarta tanpa nyebut Kedai Kopi Es Tak Kie, rasanya dosa. Tempat ini udah eksis sejak tahun 1927 di kawasan Glodok, dan sampai sekarang masih dijaga sama generasi penerus keluarganya.
Bentuk kedainya kecil, meja-mejanya kayu, dan dindingnya penuh foto-foto hitam putih zaman dulu. Tapi justru itu yang bikin tempat ini punya karakter. Kopinya disajikan sederhana, tapi rasa dan aromanya beneran nostalgic — strong, tapi halus.
Selain kopi, mereka juga punya menu makanan ringan kayak nasi campur dan bakso sapi homemade. Banyak yang datang ke sini buat ngopi nostalgia, tapi akhirnya malah stay lama karena betah ngobrol di suasananya yang damai.
💡 Menu wajib: Es kopi susu Tak Kie + nasi campur babi panggang.
🕓 Jam buka: 07.00–16.00.
📍 Lokasi: Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat.
Penutup: Jakarta Nggak Pernah Habis Buat Dikejar
Itulah lima hidden gem kuliner Jakarta yang bisa lo jadikan petualangan rasa berikutnya. Beda sama restoran fancy yang ngandelin ambience, tempat-tempat kayak gini ngasih lo sesuatu yang lebih jujur — rasa otentik, interaksi hangat, dan kenangan baru yang nggak bisa lo beli di tempat lain.
Jakarta emang keras, tapi di sela hiruk pikuknya, ada ruang-ruang kecil tempat lo bisa nemuin kehangatan dari sepiring makanan dan secangkir kopi. Jadi, minggu depan jangan ke mall lagi. Nyasar aja dikit. Kadang, hal paling enak justru ketemu pas lo lagi nyasar. 😉
Mau jalan-jalan kulineran pakai sepeda? yuk ikutan cycling tour Pondok Sepeda , KLIK DISINI BUAT IKUTAN!
0 Comments