Buat lo yang doyan gowes, pasti pernah kepikiran: “Indonesia tuh sebenernya punya cycling track keren-keren nggak sih?” Jawabannya: ADA, dan banyak banget. Mulai dari jalur indoor kelas dunia, sampai track alam liar yang bikin adrenaline naik turun kayak main roller coaster.
Nah, artikel ini bakal ngebahas detail soal cycling track di Indonesia. Kita bakal ngulik velodrome modern, track off-road, sampai spot-spot gaul yang sering dipakai komunitas road cycling. Jadi siapin mental, karena setelah baca ini, kemungkinan besar lo bakal langsung buka Google Maps buat nyari rute gowes weekend.
Sejarah Singkat Cycling Track di Indonesia
Sebelum masuk ke daftar tempat, mari kita throwback dikit. Olahraga sepeda di Indonesia tuh udah lama banget eksis. Dari era kolonial Belanda, orang udah biasa pakai sepeda buat transportasi. Tapi kalau ngomongin track khusus? Itu baru rame di era modern, apalagi setelah Indonesia punya event besar kayak Asian Games 2018.
Waktu itu, pemerintah bener-bener ngebut bikin Jakarta International Velodrome, salah satu arena balap sepeda indoor paling modern di Asia. Dari situ, vibe bersepeda di Indonesia makin hype. Komunitas muncul di mana-mana, event fun ride jadi sering, dan kota-kota lain mulai ngembangin track sendiri.
Kenapa Cycling Track Itu Penting?
Oke, sebelum kita bahas tempat-tempat kece, kita harus ngerti dulu: kenapa sih cycling track itu relevan?
- Keamanan – Gowes di jalan raya kadang bikin sport jantung karena harus rebutan space sama motor & mobil. Track bikin lebih aman.
- Latihan Serius – Buat atlet, track itu kayak laboratorium. Di sana semua terukur, dari kecepatan, endurance, sampai strategi.
- Komunitas – Track jadi tempat ngumpulnya cyclist dari berbagai level. Ada yang cuma iseng, ada juga yang latihan buat SEA Games.
- Lifestyle – Buat millennial & Gen Z, sepedaan udah jadi gaya hidup. Kalau ada track yang instagramable, makin betah nongkrong lama-lama.
jakarta international velodrome (jakarta)
Let’s start with the big boy. Jakarta International Velodrome alias JIV, yang ada di Rawamangun, Jakarta Timur. Tempat ini dibangun khusus buat Asian Games 2018 dan langsung jadi benchmark velodrome kelas dunia.
- Fakta keren: JIV punya lintasan kayu Siberian Pine sepanjang 250 meter. Ini standar UCI (Union Cycliste Internationale), jadi nggak main-main.
- Kapasitas: Bisa nampung 3.500 penonton. Jadi vibe-nya bakal gila banget kalau lagi ada race.
- Fungsi: Selain balap sepeda, JIV juga sering dipakai buat event komunitas, bahkan ada yang sekadar mau foto aesthetic.
Buat anak Jakarta, JIV tuh ibarat mecca-nya cyclist. Kalau lo udah pernah gowes di sini, level lo naik satu tingkat.
velodrome m subroto (solo)
Next, kita pindah ke Jawa Tengah. Solo punya kebanggaan sendiri lewat Velodrome M Subroto. Memang nggak semegah JIV, tapi vibes-nya lebih intimate.
- Sejarah: Velodrome ini udah ada sejak 1970-an, jadi legend banget.
- Atmosfer: Lebih santai, banyak dipakai buat latihan atlet daerah. Kadang dipakai buat fun race lokal.
- Komunitas: Cyclist Solo tuh solid banget. Gowes bareng di velodrome ini bisa jadi ajang networking juga.
Kalau JIV itu high-class, Velodrome M Subroto ini lebih ke “rumah kedua” buat para cyclist Jawa Tengah.
bsd extreme park
Sekarang kita geser ke Banten. BSD Extreme Park ini bukan velodrome, tapi surganya anak BMX, MTB, dan downhill. Track-nya udah didesain dengan standar internasional buat extreme sports.
- Highlight: Ada dirt jump, pump track, dan jalur downhill yang lumayan bikin lutut gemetar.
- Vibes: Tempat nongkrong anak muda, apalagi weekend. Banyak yang datang bukan cuma buat main, tapi juga buat nonton aksi-aksi gila rider lain.
- Event: Sering jadi tuan rumah kompetisi extreme biking. Jadi kalau mau ngerasain vibe kompetitif, ini tempatnya.
velodrome singkawang (kalimantan barat)
Jangan salah, Kalimantan juga punya velodrome! Namanya Velodrome Singkawang, dan ini bukti kalau olahraga sepeda udah merata ke seluruh Indonesia.
- Posisi: Terletak di kota Singkawang, Kalimantan Barat.
- Fungsi: Lebih ke arah pembinaan atlet daerah. Tapi makin ke sini, komunitas lokal juga banyak yang nongkrong di sini.
- Potensi: Bisa jadi epicenter cycling di Kalbar kalau dikelola lebih serius.
Velodrome ini juga sering jadi bahan diskusi komunitas, karena mereka pengen banget fasilitasnya terus diperbaiki biar makin layak buat event besar.
track alam dan komunitas road cycling
Nah, ini bagian favorit banyak cyclist. Karena jujur aja, gowes paling enak tuh justru di jalanan terbuka atau jalur alam. Indonesia kan punya pemandangan yang gokil banget, masa nggak dimanfaatin?
- Puncak (Bogor): Rute klasik buat cyclist Jabodetabek. Jalannya menanjak, view teh yang hijau, dan udara adem.
- Gunung Kidul (Jogja): Buat yang suka tanjakan sadis + pemandangan pantai, ini wajib coba.
- Bali Loop: Cycling di Bali tuh beda level. Lo bisa dapet sunrise, pantai, dan tanjakan dalam satu rute.
- Komunitas Road Cycling: Dari Jakarta ada WCC (Westbike Cycling Club), ada juga komunitas lokal kayak Bike to Work. Mereka sering bikin event di rute alam biar vibes-nya nggak monoton.
Gowes bareng komunitas itu priceless. Lo nggak cuma olahraga, tapi juga dapet circle baru yang kadang malah jadi sahabat seumur hidup.
Cycling Track = Lifestyle
Sekarang mari kita real talk. Cycling track di Indonesia tuh udah jadi bagian dari lifestyle. Dari outfit (jersey, helm, sepatu cleat), sampai ritual ngopi setelah gowes. Kalau dulu orang mikir sepedaan itu transportasi murah, sekarang justru jadi simbol gaya hidup sehat dan keren.
Dan percaya atau nggak, cycling track juga nge-boost ekonomi lokal. Warung kopi pinggir jalur gowes bisa rame gara-gara komunitas. Tukang bengkel sepeda juga makin cuan karena banyak yang upgrade groupset. Jadi ada ekosistem yang terbentuk di sekitar track-track ini.
Tantangan dan Masa Depan
Sayangnya, nggak semua track di Indonesia terawat dengan baik. Beberapa velodrome malah terbengkalai karena kurang event dan maintenance. Plus, aksesibilitas juga masih jadi masalah, terutama di luar Jawa.
Tapi masa depan cukup cerah. Komunitas terus berkembang, pemerintah mulai sadar, dan ada peluang besar buat menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub cycling di Asia. Bayangin aja kalau Bali punya velodrome kelas dunia plus jalur road cycling yang di-branding global. Itu bakal jadi magnet turis sekaligus atlet.
Penutup
Cycling track di Indonesia itu beragam: dari megahnya Jakarta International Velodrome, klasiknya Velodrome M Subroto di Solo, serunya BSD Extreme Park, sampai potensinya Velodrome Singkawang di Kalbar. Plus, jangan lupa jalur alam dan komunitas road cycling yang bikin gowes makin asik.
Jadi, kalau lo ngerasa gowes itu cuma soal “sepedaan biar sehat”, coba deh explore track-track ini. Dijamin, lo bakal ngerasain kalau cycling di Indonesia itu bukan cuma olahraga, tapi juga budaya, gaya hidup, bahkan petualangan.
>>>>> SEWA SEPEDA DISINI! <<<<<
0 Comments