Kamis, 31 Juli 2025

Nostalgia Tradisi di Pasar Beringharjo - Lebih dari Sekadar Tempat Belanja

 Pasar Beringharjo

Yogyakarta emang punya sejuta cerita. Mulai dari vibe yang santai, kuliner yang bikin rindu, sampai budaya yang kental banget. Tapi di antara semua destinasi yang wajib disinggahi, ada satu tempat legendaris yang udah jadi saksi sejarah dan juga pusat perputaran ekonomi rakyat: Pasar Beringharjo.

Buat lo yang belum pernah ke sana atau sekadar lewat doang waktu ke Malioboro, artikel ini bakal ngajak lo masuk lebih dalam ke suasana pasar yang udah berdiri sejak zaman Kerajaan Mataram ini. Santai aja, kita bahas bukan cuma sejarah dan fungsinya, tapi juga apa aja yang bikin pasar ini jadi “hidden gem” yang underrated di tengah hiruk pikuk kota.

Pasar Beringharjo dan Sejarahnya yang Bukan Kaleng-kaleng

Pasar beringharjo

Pasar ini bukan pasar biasa, bro. Berdiri sejak tahun 1758, Pasar Beringharjo adalah salah satu pasar tradisional tertua di Indonesia. Dulu, tempat ini adalah hutan lebat yang penuh dengan pohon beringin — makanya namanya "Beringharjo" yang secara harfiah berarti "tempat hidup (harjo) yang sejuk dan rindang (bering)".

Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan pendirian pasar ini sebagai bagian dari upaya membangun pusat pemerintahan dan kehidupan ekonomi di sekitar Keraton Yogyakarta. Jadi bisa dibilang, pasar ini adalah denyut nadi dari kota sejak awal berdirinya.

Hingga hari ini, bangunan utama Pasar Beringharjo masih mempertahankan arsitektur kolonial yang autentik. Tembok-tembok tua, langit-langit tinggi, dan detail kaca patri bikin atmosfer belanjanya nggak cuma nostalgia, tapi juga estetik banget buat foto-foto.

Surga Batik: Bukan Cuma Buat Turis

Pasar Beringharjo

Lo suka batik? Atau minimal pernah pake pas kondangan? Nah, Pasar Beringharjo adalah surganya kain batik dari berbagai daerah. Mulai dari batik tulis, cap, sampai batik printing — semua ada di sini.

Yang seru, lo bisa nemu kain dari harga 30 ribuan sampe jutaan rupiah. Tergantung motif, bahan, dan teknik pembuatannya. Para penjualnya rata-rata udah ahli dan paham banget soal batik, jadi lo bisa nanya-nanya sejarah motif atau cara merawat kainnya sekalian. Gak jarang juga lo bisa dapet diskon kalau jago nawar.

Buat lo yang suka tampil beda, coba cari batik dengan sentuhan kontemporer. Banyak desainer lokal yang kolaborasi sama penjahit di sekitar pasar buat bikin outfit kece ala streetwear dengan sentuhan etnik.

Bukan Cuma Belanja, Tapi Ngobrol dan Nego yang Penuh Rasa

Pasar Beringharjo

Yang bikin Pasar Beringharjo beda dari mall atau toko modern itu interaksinya. Lo gak cuma dateng, bayar, terus cabut. Tapi lojak ngobrol sama ibu-ibu penjual yang suka nyelipin candaan atau cerita tentang anak-anak mereka, kadang juga suka kasih “bonus” kalau lo ramah.

Seni tawar-menawar juga hidup banget di sini. Bukan berarti lo harus ngotot, tapi serunya proses itu adalah bagian dari budaya pasar yang udah mengakar. Lo bisa belajar banyak soal komunikasi, empati, bahkan strategi negosiasi.

Pasar Beringharjo: Pusat Oleh-Oleh Paling Komplit

Pasar Beringharjo

Biasanya kalau orang ke Jogja, pulangnya bawa bakpia. Tapi di Pasar Beringharjo, pilihan oleh-oleh jauh lebih luas. Mulai dari rempah-rempah tradisional, jamu-jamuan, kerajinan tangan, hingga makanan kering khas Jogja yang jarang ditemui di tempat lain.

Lo bisa nemuin wedang uwuh sachet, kopi joss dalam kemasan, dan bahkan tas-tas rotan handmade yang aesthetic. Kalau mau cari suvenir buat temen kantor, keluarga, atau gebetan, ini tempat yang pas banget. Dan lagi-lagi, semua masih bisa dinego harganya.

Jajanan Pasar yang Legit dan Nendang

Yup, ini salah satu highlight yang gak boleh dilewatkan. Di sisi timur pasar, ada area makanan yang jualan jajanan pasar tradisional: lupis, klepon, getuk, cenil, dan kawan-kawan. Warnanya cerah, rasanya manis legit, dan harganya... murah banget.

Jangan lupa juga cobain pecel khas pasar yang porsinya melimpah dengan sambal kacang yang gurih banget. Atau jajanan kekinian kayak es dawet ireng, cilok isi, bahkan gorengan yang tetep hits sepanjang masa.

Makan di sini bener-bener kayak pulang ke kampung halaman, apalagi kalau lo jauh dari rumah. Rasanya otentik dan penuh memori.

Tempat yang Instagramable, Tapi Tetap Real

Pasar Beringharjo

Beda sama kafe estetik yang kadang terlalu “dipoles”, Pasar Beringharjo punya sisi visual yang jujur. Keranjang rotan bertumpuk, susunan kain warna-warni, dan aktivitas penjual-pembeli yang sibuk jadi daya tarik tersendiri buat lo yang doyan street photography.

Cahaya alami yang masuk dari celah atap pasar juga bikin banyak spot terlihat dramatis tanpa filter. Banyak fotografer lokal dan turis yang menjadikan pasar ini spot hunting foto, karena suasananya autentik dan gak dibuat-buat.

Lokasi yang Strategis dan Akses yang Gampang

Pasar Beringharjo terletak di Jalan Malioboro, literally di pusat kota Yogyakarta. Lo bisa jalan kaki dari Stasiun Tugu, atau naik becak, TransJogja, bahkan sepeda sewaan buat menuju ke sini. Kalau dari Keraton Jogja, tinggal jalan kaki kurang lebih 10 menit doang.

Buat lo yang baru pertama ke Jogja, gak usah takut nyasar. Area ini udah jadi jantung wisata, jadi rutenya jelas dan banyak papan petunjuk. Di sekitar pasar juga banyak ATM, tempat makan, toilet umum, dan pos keamanan.

Tips Main ke Pasar Beringharjo Biar Gak Kaget

  1. Datang Pagi Hari
    Pukul 08.00–11.00 WIB adalah waktu paling enak karena masih sejuk dan barang-barang belum terlalu diacak-acak. Plus, penjual biasanya kasih harga lebih murah karena anggap itu rezeki pertama mereka.
  2. Pakai Outfit Nyaman
    Ingat, ini pasar tradisional. Jalannya sempit, banyak orang, dan bisa gerah. Jadi, hindari baju terlalu tebal atau sepatu yang ribet.
  3. Bawa Uang Tunai
    Walau beberapa toko udah mulai pakai QRIS, tetap lebih aman bawa cash kecil. Tukang jamu dan penjual jajanan belum tentu punya e-wallet.
  4. Latih Skill Tawar-menawar
    Gak usah malu atau takut. Tawar aja dengan sopan dan senyum. Kalau belum cocok, tinggal bilang "nanti saya muter dulu ya, Bu." Biasanya mereka bakal manggil lagi.

Kegiatan Lain yang Bisa Dilakukan Setelah ke Pasar

Kalau udah puas muterin pasar, lo bisa lanjut:

  • Jalan-jalan ke Malioboro buat lihat street art dan belanja oleh-oleh tambahan.
  • Nongkrong sore di Titik Nol Kilometer sambil lihat pertunjukan jalanan.
  • Kunjungi Keraton Yogyakarta buat dapet konteks sejarah yang nyambung sama Beringharjo.
  • Nyebrang ke Taman Pintar kalau lo bawa adik atau ponakan.

Apa Kata Anak Muda Tentang Pasar Beringharjo?

Banyak banget millennial dan Gen Z yang sekarang mulai kembali ke pasar tradisional, termasuk Pasar Beringharjo. Alasan mereka? Selain harga yang lebih bersahabat dan pilihan barang yang beragam, pasar ini juga memberikan pengalaman yang autentik dan beda dari tempat belanja kekinian.

Lo bisa lihat TikTok atau Instagram Reels yang isinya konten explore pasar ini, mulai dari “haul batik under 50k”, “jajanan viral di Beringharjo”, sampai vlog belanja bareng ibu-ibu. Semua itu membuktikan kalau pasar ini bukan cuma tempat klasik buat orang tua, tapi juga ruang hidup yang relevan buat generasi sekarang.

Kesimpulan: Pasar Beringharjo, Warisan yang Tetap Hidup

Di zaman serba digital dan serba instan, tempat kayak Pasar Beringharjo ngingetin kita bahwa ada nilai dalam interaksi langsung, dalam proses memilih barang dengan tangan sendiri, dan dalam merasakan denyut kehidupan masyarakat secara nyata.

Pasar ini bukan cuma tempat jual beli, tapi ruang pertemuan, ruang cerita, dan ruang nostalgia. Dari batik sampai jajanan, dari senyum penjual sampai aroma jamu yang khas, semua jadi bagian dari pengalaman yang nggak bisa direplikasi oleh e-commerce.

Jadi, kalau lo ke Jogja dan pengen ngerasain sisi kota yang lebih manusiawi, real, dan kaya akan nilai — jangan cuma hunting kopi kekinian atau sunset di pantai. Sisihkan waktu buat mampir ke Pasar Beringharjo. Siapa tahu, dari obrolan singkat dengan penjual batik atau dari gigitan pertama lupis kelapa parut, lo nemuin sesuatu yang lebih dalam: rasa terhubung dengan sejarah, budaya, dan sesama manusia.

Mau cycling tour ke Pasar Beringharjo? yuk langsung aja KLIK DISINI!

Load comments

0 Comments